Welcome

Welcome to Neyoutha For Order and Further Information, Please SMS to 08174921002

Wednesday, April 13, 2016

Jimat itu apa sih? Boleh nggak kita pakai jimat?

Jimat dalam Bahasa Arab di sebut Tama'im yang merupakan bentuk jamak dari Tamimah adalah sesuatu yang dikalungkan ke leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan mendatangkan manfaat atau menolak bala (bahaya). Bentuk jimat bisa berupa cincin, keris, tongkat, bahkan ada juga lembaran yang bertuliskan sejumlah ayat Al- Qur'an.

Bagaimana kalau jimat itu berisi ayat Al-Qur'an? Ibrahim al-Nakhai berkata, "Jimat itu haram, baik yang berasal dari Al-Qur'an maupun yang bukan dari Al-Qur'an. Al-Qur'an diturunkan bukan untuk jimat, tapi sebagai petunjuk ke jalan yang benar.

Di zaman jahiliah, orang- orang Arab biasa menggunakan jimat bagi anak- anak mereka sebagai perlindungan dari sihir atau guna- guna dan semacamnya. Hukum memakai jimat adalah syirik sebagaimana sabda Rasulullah Saw. "Sesungguhnya jampi, jimat, dan mantra- mantra adalah syirik. " (H. R. Ibnu Majah)

Jimat diharamkan oleh syariat Islam karena ia mengandung makna keterkaitan hati dan tawakal kepada selain Allah dan membuka pintu bagi masuknya kepercayaan-kepercayaan yang dapat mengantarkan seseorang pada syirik besar. Rasulullah Saw bersabda, " Barang siapa yang bergantung pada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan urusannya pada sesuatu itu." (H.R. Tirmidzi dan Imam Ahmad)

Semoga kita dilindungi dari perbuatan-perbuatan syirik, baik yang dilakukan dengan sengaja ataupun karena ketidaktahuan. Rasulullah Saw mengajarkan do'a agar terhindar dari berbagai bentuk kemusyrikan.

Allahumma inna na'udzubika min annusyrika bika syaian na'lamuhu wa nastaghfiruka limaa laa na'lamuhu.

Artinya :

" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa syirik yang aku sadari, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari perbuatan syirik yang tidak aku sadari." (H.R. Ahmad dan Thabrani)

Wallahu a'lam bish-shawabi

Sumber :
Buku Menelanjangi Strategi Jin
Karya : Aam Amiruddin

Buku ini dapat dibeli di online di Khazanah Intelektual

Monday, April 11, 2016

Memberi dan Menerima

Menyimak cerita dari pulau kecil di ujung timur. Tidak terlalu spesial memang, tentang seorang anak kecil yang sedang memancing di dermaga lalu dengan hanya melirik dia bisa tahu ketika di sebelahnya ada 'orang kota' salah memasang umpan di pancingan. Dan ketika ditanya dia menjelaskan dengan sangat fasih bagaimana cara memasang umpan di pancing. Ternyata memang hampir setiap hari anak tersebut memancing di dermaga.

Ketika 'orang kota' mengeluarkan umpan buatan yang memang dibuat 'eyecatching', mata si anak kecil terlihat begitu penuh rasa ingin tahu, dan waktu akhirnya ditawarkan untuk memakainya dia mengangguk. Pada akhirnya dia lupa dengan memancing karena teralihkan dengan umpan buatan yang menari-nari di tali pancingnya.

Di saat yang lain, membaca sebuah artikel seorang guru besar tentang seorang anak pedalaman yang tidak bisa menjawab soal ujian tentang perbedaan lokomotif dan gerbong. Karena memang jangankan mengamati langsung, melihat gambarnya saja belum. Alih-alih  kereta, alat transportasi seperti mobil dan motor yang biasa dilihat orang kota hampir setiap detiknya saja, mereka hanya bisa memandang dari kejauhan mungkin sekali dalam sehari, atau bahkan seminggu.

Berkaca dari semua kejadian di atas, anak- anak, adik-adik, atau bahkan kita sendiri barangkali saja memang belum mengerti, atau bahkan tidak tahu cara menghadapi persoalan hidup karena memang belum atau tidak pernah menghadapinya. Bisa jadi kita memang tidak mengetahui suatu hal, tapi sangat memahami objek yang lain dengan sangat sempurna.

Jadi rasanya tidak perlu marah, kecewa, ataupun gundah saat semua terlihat begitu tidak sempurna di mata kita. Karena ilmu Allah teramat luas, menghampar di daratan, tersembunyi di lautan, dan bahkan terbentang di angkasa.

Di satu masa tidak mengerti mungkin itu saat-saat di mana kita perlu membuka buku, mendengarkan kisah, dan menyimak  setiap kata dari orang- orang di sekitar kita. Dan suatu hari telah datang pemahaman dalam hati, tidak ada salahnya berbagi sekedar untuk memastikan yang kita dapatkan bisa bermanfaat untuk khalayak.

Special thanks for ayah Prihananto Sulistyowarno, yang cerita-cerita unik dari ujung timurnya selalu bisa menginspirasi setiap langkah mengawali hari-hari yang pastinya semakin terasa istimewa.

Sunday, April 10, 2016

Pancake Chocoffee vs Nasi Liwet Cakalang edisi MAGER



Bener-bener nggak nyambung menu sarapan pagi ini. Ini gara-gara dari kemarin mager abis. Rencananya pagi ini mau ngajak jalan pagi Mas Abi sekalian sarapan ke CP catat bukan Central Park mol yang lagi "happening" itu tapi Center Point di depan kompleks.

Ternyata yang di ajak " Aduh, Bun Abi mager nih". Dalam hati... ada nasi liwet sisa semalam di magic com, nanti di buatin telur dadar atau telur ceplok aja.

Dan nggak sampai lima menit ada yang teriak, " Bun, Abi lapar, tapi nggak mau telur lagi bosen."
Nah si otak pun berputar-putar di kulkas cuma ada telur, dan klik. " Mas, gimana kalau Bunda buatin Pancake aja??"" Iya, mau-mau". Alhamdulillah, padahal bahannya telur juga walaupun ada tambahan plus plus.

Siap kocok telur ke dapur, lupa ternyata nggak punya susu adanya milo, jadilah pancakenya pake milo dan biar ngga eneg dikasih vanilla latte dari goodday. Ahayyy... oles-oles selai strawberry dan tabur meises warna warni jadilah.


Berhubung tadi malam masak nasi liwet dan masih sisa lumayan banyak jadi bikin pancakenya nggak banyak-banyak. Yang penting cukup buat Mas Abi aja. So sarapan Bundanya Nasi Liwet plus Pampis Cakalang homemade yang udah dibuat dua hari yang lalu, untuk kepentingan emak-emak mager d rumah.

Untuk nasi liwetnya tadi malam sebetulnya seperti masak nasi biasa di "magic com", terus modal cemplung-cemplung bawang merah, daun salam, serai, dan lengkuas, minyak goreng, dan garam.

Sebetulnya agak nggak nyambung kalau nasi liwet di makan pake pampis cakalang. Karena nasi liwet itu aromanya sudah kuat dan khas. Tapi berhubung di kulkas lagi sepi ikan asin dan ada pampis yang tersisa hajar aja deh. Itu untungnya kalau kategori makannya cuma “ ENAK dan ENAK BANGET” alias doyan makan. Jadi insyaallah nggak akan ada makanan yang mubadzir terbuang di rumah ini.
Eh iya kalau daun salam dan serainya nggak dimakan ya, cuma untuk kepentingan upload sosmed aja hihihi...
Untuk resep Pancake di share di bawah ya...


RESEP PANCAKE CHOCOFFEE

Bahan :
1 btr Telur
2 sdm Tepung terigu (segitiga biru premium)
100 ml air
1 sdm margarine (di cairkan)
2 sdm milo
1 sdm Goodday Vanilla Latte
1/4 sdt baking powder
Selai Strawberry (untuk olesan)
Meises ( untuk topping)



Cara Membuat :

1. Kocok telur sampai berbuih.
2. Masukkan tepung terigu, milo, baking powder, vanilla latte kemudian aduk rata.
3 Tuangkan air, aduk kembali dan masukkan margarine yang telah dipanaskan.
4. Panaskan teflon, tuang satu sendok sayur biarkan hingga bagian atasnya tidak lengket kemudian di balik. Lalu angkat. dan simpan di piring. Begitu seterusnya hingga adonan habis.
5. Oleskan selai strawberry diantara lapisan pancake.
6. Tabur meises



Le'ts Live in Harmony

Hmm... reklamasi pantai ya? Kayaknya Indonesia itu masih luas deh. Masih banyak pulau-pulau yang jangankan dibangun, datang ke sana pun enggan.
Kalau ada lautan di buat daratan, apa nanti daratannya tidak menciut.
Saya memang bukan ahli lingkungan sih, tapi apa pada nggak pada takut alamnya sendiri mengalami kejenuhan?
Dari awal dunia ini sudah diciptakan seimbang. Kalau pada suka film Kungfu ya Yin and Yang itu.
Coba lihat kapal di laut, kalau bagian depan atau belakangnya lebih berat. Apa nggak tenggelam?
So please think carefully.... jangan sampai sibuk membangun tapi tanpa sadar malahan menciptakan kehancuran itu sendiri.