Welcome

Welcome to Neyoutha For Order and Further Information, Please SMS to 08174921002

Thursday, November 24, 2011

Petualangan Kimi dan Timi (6)

Hai, namaku Kimi
Usiaku 8 tahun dan sekarang duduk di kelas 2 SD
Aku mempunyai adik laki-laki yang bernama Timi
Dia berusia 5 tahun dan duduk bersekolah TK
Ini kisahku bersama Timi……


Terbang seperti burung

Setiap pagi, saat ayah berangkat ke kantor kami mengantarkannya sampai di luar. Sambil menunggu ayah bersiap-siap Aku dan Timi melempar makanan burung ke jalanan di depan rumah kami. Yang paling menyenangkan saat kami menjauh burung-burung mulai berdatangan untuk makan makanan burung yang kami sebarkan. 

Jika ingin melihat burung-burung itu makan kami harus diam-diam mememperhatikan dari dalam kamar melalui jendela. Karena kalau ada suara yang mengagetkan burung-burung itu pasti terbang. 

Sambil memperhatikan burung yang datang dan pergi Timi bertanya
Kimi, kenapa burung burung bisa terbang?
Karena burung punya sayap Timi
Apa burung bisa terbang dari kecil?
TidakTimi, saat menetas burung belum bisa terbang. Burung kecil harus belajar untuk bisa terbang.
Berarti kalau kita belajar terbang nanti bisa terbang seperti burung. Tunggu ya Kimi, Aku akan mengambil kain.
Timipun beranjak ke lemari dan mengambil kain.

Kimi, coba bisa tidak kamu pasangkan kain ini seperti sayap aku ingin belajar terbang seperti burung.
Tidak mungkin Timi, kita tidak akan bisa terbang.
Kamu kan belum mencoba Kimi.

Timi menggeser kursi tinggi ke arah kasur, lalu naik ke atas kursi dan mencoba mengepakan tangannya yang sudah dipasangi kain. Dan dia melompat ke arah kasur.  Ternyata susah juga ya belajar terbang.
Timi, jangan melompat seperti itu, berbahaya. Kamu bisa terjatuh. Lagipula kamu tidak akan bisa terbang seperti burung. Karena burung memiliki sayap yang tulangnya berongga dan ringan. Tulang kita kan berat.


Tidak kalau burung bisa belajar terbang kita juga pasti bisa. 
Tidak begitu Timi, burung memang diciptakan untuk terbang, tapi kita manusia diciptakan tanpa peralatan terbang tetapi kita bisa bergerak dengan cara berjalan. Dan tidak boleh mencoba melompat dari kursi ke kasur lagi ya. 
Iya, baiklah Kimi



FAKTA TENTANG BURUNG
  • Burung merupakan kelompok hewan bertulang belakang (invertebrata). Di dunia diperkirakan ada 8.800 - 10.200 jenis burung 
  • Burung berkembang biak dengan cara bertelur. Burung membuat sarang untuk bertelur dan
  • kemudian memelihara anak-anak mereka
  • Burung mempunyai otot dada yang sangat besar sehingga mampu menggerakkan sayapnya dengan kuat. Selain itu tulangnya ringan dan berongga yang menyebabkan  burung bisa terbang
  • Burung mempunyai paruh yang bermacam-macam bentuknya tergantung makanannya
  • Jika dibandingkan dengan manusia pengelihatan burung lebih baik. Bahkan ketika sedang terbang diangkasa burung bisa menemukan mangsa.





Hati-Hati.....Antrian Membawa Maut

Membaca berita tentang kematian 2 orang remaja setelah menonton pertandingan sepakbola di final Seagames 2011mengingatkan saya pada saat mengantri masuk ke theater imax keong mas bulan yang lalu. Awalnya mengantri untuk menyerahkan tiket masuk dan memasuki lobby gedung, kalau antrian yang ini masih terbilang tertib. Karena memang dibatasi oleh pagar. Setelah memasuki lobby gedung, antrian menuju gedung theater sudah mulai terbentuk dan tidak beraturan. Awalnya kami masuk dalam antrian tersebut, tapi ternyata antrian semakin tidak karuan, dan sudah mulai dorong dorongan ketika ada issue pintu theater sudah dibuka, kami yang berada dalam antrian terdorong ke depan akhirnya ayah memutuskan untuk keluar dari antrian yang semrawut.Toh kami sudah pasti mendapatkan tempat dudukkarena memang sudah di hitung oleh petugas antian tiket sebelumnya.Dengan kondisi antrian yang seperti itu tentu saja sangat berbahaya apalagi kami membawa anak kecil. Kalau ada issue sedikit saja dari belakang langsung mendorong. Begitu juga saat selesai menonton, antrian keluar gedung juga semrawut, masing-masing orang berebut ingin segera keluar gedung theater. Tapi kami memilih untuk keluar belakangan karena memang menurut kami beresiko jika harus berdesak-desakan keluar. Walaupun tidak terjadi insiden dalam antrian itu.
Mungkin kondisi seperti ini yang terjadi saat mengantri untuk masuk/keluar Gelora Bung Karno saat ini, dengan kapasitas gedung yang sedemikian banyak, tentu saja antrian akan menjadi semrawut.Karena masing-masing ingin segera mendapatkan keinginannya. Saat menjelang masuk ingin sesegera mungkin mendapat tempat duduk atau saat mengantri keluar ingin sesegera mungkin sampai di luar untuk melakukan aktivitas lainnya. Ikut atau tidak ikut antrian panjang yang tidak beraturan seperti itu menurut saya adalah sebuah pilihan. Karena sepanjang pengetahuan saya tiket yang tersedia sudah tercantum nomor tempat duduknya, jadi jika tidak ada pemalsuan tiket setiap orang yang membeli tiket bisa dipastikan mendapat tempat duduk. jadi berdesak-desakan saat masuk rasanya hanya membuang-buang waktu saja.
Begitu juga saat pulang, jika sudah mengetahui bahwa antrian masuk sudah sedemikian mengerikan ditambah kemungkinan besar setelah menonton pertandingan ada sebersit kekecewaan di hati penonton mungkin ada baiknya menunggu sampai antrian sepi. Atau jika memang sangat terburu-buru lebih baik keluar sesaat sebelum pertandingan berakhir di saat belum ada antrian yang membludak.
Dalam hidup ini kita memang diharapkan untuk senantiasa bersegera karena memang waktu yang kita miliki dalam satu hari hanya 24 jam, tapi jika menghadapi situasi seperti ini bukankah sikap sabar dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk berjalan lebih dahulu dari kita juga adalah sikap yang baik. Mudah-mudahan kejadian ini bisa menjadi pelajaran buat kita rakyat Indonesia untuk melangkah lebih baik lagi.
Kepada keluarga yang ditinggalkan saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga diberi ketabahan dan kesabaran.




Tuesday, November 22, 2011

Kemenangan Tim Sepakbola Malaysia itu.....

Sebagai rakyat Indonesia tragis rasanya melihat akhir pertandingan Final Sepakbola Seagames 26. Melihat pertarungan 2 tim yang sama hebatnya, dan harus berakhir dengan kemenangan Tim Sepakbola Malaysia melalui tendangan Pinalty sang Kapten.


Kekalahan malam tadi mengingatkan kita akan kekalahan sebelumnya di final Piala AFF 5 bulan lalu. Dan begitu hebatnya penonton Indonesia tidak ada hujatan kepada tim Indonesia karena kekalahan ini, setidaknya sampai hari ini. Karena memang kita semua disuguhi permainan yang teramat sangat menarik. Walaupun kalah,tetap Indonesia kalah secara terhormat dengan score yang teramat tipis.
Mendengar ulasan pengamat sepakbola terus terang saja semakin bangga dengan Timnas Garuda Muda ini. Bayangkan saja hanya dalam waktu 3 bulan mempersiapkan diri hasilnya sudah bisa menghasilkan yang cukup memuaskan menjadi runner-up seagames. Bayangkan jika Timnas Garuda Muda kita digembleng selama 2 tahun seperti TimNas Malaysia hasilnya.... tidak bisa dibayangkan.

Memang tidak bisa diukur karena ini hanya berandai-andai saja. Akan tetapi bukankah ini merupakan sumber pembelajaran buat kita bangsa Indonesia yang terkadang tidak mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik yang inginnya serba instan, tanpa memperdulikan proses. Jadi ingat kisah seekor anak burung yang belajar terbang. Bagaimana dia berusaha mengepak-ngepakan sayapnya di dalam sarangnya, dan kemudian keluar di dahan pohon dan kemudian terbang perlahan menjauh dan akhirnya lepas landas mengarungi dunia. Semua ada prosesnya tidak serta merta begitu saja dengan mudah langsung jadi.

Teringat cerita seorang Direksi salah satu perusahaan yang sekarang menjadi bintang di bidangnya, bagaimana beliau tertatih-tatih mendirikan sebuah perusahaan yang awalnya dari sebuah toko biasa, tapi dengan berjalannya waktu dengan ketabahan menghadapi tantangan, kesabaran dalam berusaha beliau berhasil membawa kejayaan perusahaannya. Mungkin ini yang dibutuhkan manusia Indonesia semangat gigih berjuang. Selama ini kita terlalu lama dininabobokan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia Indonesia yang luar biasa cerdas. Jika ditambah dengan sikap gigih mau bekerja keras, saya yakin bahkan teramat yakin Negara Indonesia akan menjadi yang terdepan tidak hanya di wilayah Regional Asia Tenggara melainkan di tingkat Internasional.

Berusaha semaksimal mungkin melalui proses kehidupan sambil senantiasa menengadahkan tangan berdoa kepada Allah memohon diberikan yang terbaik. Jika berhasil bukankah akan ada lagi tantangan berikutnya.Jika belum berhasil tetap terus berjuang sampai berhasil.
Karena
SESUDAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN,
MAKA JIKA KAMU TELAH SELESAI DENGAN SUATU URUSAN
MAKA KERJAKANLAN DENGAN BAIK URUSAN YANG LAIN 





Sunday, November 20, 2011

Made in Indonesia

Selesai sarapan pagi saya menikmati es krim Magnum Choco-Capuccino. Kebetulan sedang ingin makan es krim. Sambil menjilati es krim saya memandangi bungkusnya, dari bagian dalam sampai bagian luar terlihat sangat elegan.  Di pojok kiri atas ada tertulis Made with Belgian Chocolate. Dibuat dengan cokelat Belgia Mungkin kemasan yang seperti ini yang membuat harganya mahal, selain iklan tentu. Dalam hati bertanya-tanya apakah mungkin tertulis di kemasan Made with Indonesian Chocolate. Dibuat dengan cokelat Indonesia. Padahal jikadi perhatikan kebun cokelat di Indonesia masih terbilang luas.
Yang menjadi pertanyaan saya selanjutnya apakah jika ditulis made in Indonesia bisa menaikkan citra produk? Kapan ya produk berlabel made in Indonesia akan jadi produk unggulan?
Jadi ingat sewaktu kuliah Perikanan dulu, bagaimana seorang dosen menjelaskan sulitnya memasarkan produk perikanan ke Luar Negeri dengan brand Indonesia, alasannya adalah tidak sesuai Standar Internasional, dan kisahnya menjadi semakin mengherankan ketika untuk mengekspor produk dari Indonesia harus melalui negara tetangga seperti Singapura. Padahal di sana hanya di ganti kemasannya saja yang di beri label Singapura tanpa mengganti produknya, tapi kemudian produk tersebut bisa melanglang buana di dunia Internasional.
Kalau yang ini menurut saya lebih aneh lagi, mengenai Tupperware. Orang-orang Indonesia berebut produk Tupperware made in Malaysia. Kalau produknya memang tidak diproduksi di Indonesia atau harganya lebih murah saya tidak heran jika orang Indonesia sampai ramai-ramai berburu mencari produk Tupperware sampai ke negeri tetangga. Kalau yang ini kasusnya produk sama, harga lebih mahal tapi tetap dicari karena ada label made in Malaysia. Dan lucunya lagi para manager Tupperware Indonesia sibuk wara wiri menjadi member Tupperware Malaysia walaupun discountnya lebih sedikit. Karena saya juga pecinta produk Tupperware dan Dealer Resmi Tupperware Indonesia saya sedikit prihatin dengan keadaan ini. Di lain pihak waktu menyempatkan diri menjadi supporter SEAGAMES 26  jelas-jelas supporter Indonesia paling semangat kalau melihat Malaysia kalah. Kalau yang ini memang merupakan anomali (meminjam istilah film PRIMEVAL, yang ini film buatan luar negeri). Karena pada dasarnya saya tidak membenci produk luar negeri akan tetapi jika ada produk buatan dalam negeri yang berkualitas sama dan bahkan bisa lebih baik mengapa tidak memakai produk sendiri. Bukankah itu akan memperkuat negara Indonesia pada akhirnya.
Belanja pakaian produksi sendiri di tanah abang dengan kualitas baik dan harga murah rasanya  lebih reasonable buat saya.
Buat teman-teman yang sudah menjadi produsen di Indonesia, mudah mudahan bisa tetap mempertahankan kualitas produknya. Insya Allah akan ada suatu saat dimana negara Indonesia ini menjadi tuan rumah bagi Brandnya. Dan tetaplah bangga menunjukkan Identitas diri sebagai Bangsa Indonesia.


Saturday, November 19, 2011

Bad Mood

Kemarin berangkat ke Jakarta dengan hati senang. Sampai Jakarta mendapat kabar dari rumah, hujan deras, mati lampu, tapi cuma di rumah saja. Dengan sedikit instruksi lampu sudah berhasil menyala kembali.
Ada masalah lagi Internet tidak bisa menyambung. Dan sampai hari ini aku coba bertanya, masih belum bisa tersambung. Bingung memikirkan bagaimana besok kalau sampai rumah, dari masalah my olshop, my blog sampai E-banking. Jadi tidak tenang, mau tidur juga pikiran terus menerus melayang. Dalam hati berharap semoga begitu pulang sudah bisa tersambung lagi internetnya. Kalau tidak harus segera dipikirkan langkah-langkah selanjutnya supaya segala sesuatunya berjalan sesuai harapan.
Jadi besok yang harus dilakukan sampai di rumah:
1. Check koneksi internet
    Kalau ternyata bisa, alhamdulillah.
    Kalau ternyata gagal koneksinya complain ke telkom
2. Complain ke telkom sekalian mau di ganti koneksinya supaya ga perlu pakai kabel.
    Supaya bisa internetan dari kamar juga.
3. Sambil menunggu internet tersambung berusaha melakukan hal yang bermanfaat.

Bismillah......
Setelah kesulitan ada kemudahan
Setelah kesulitan ada kemudahan
Mohon diberi kesabaran atas ujian ini ya Allah....

Friday, November 18, 2011

Tarif JNE Reguler Jakarta - Jawa Barat 2



Kabupaten/Kotamadya
Kecamatan
 Tarif 
Kab. Kuningan
Ciawigebang
  15.000
Cibeureum
  15.000
Cibingbin
  15.000
Cidahu
  15.000
Cigandamekar
  15.000
Cigugur
  14.500
Cilebak
  15.000
Cilimus
  14.500
Cimahi
  15.000
Ciniru
  15.000
Cipicung
  15.000
Ciwaru
  15.000
Darma
  15.000
Garawangi
  15.000
Hantara
  15.000
Jalaksana
  14.500
Japara
  15.000
Kadugede
  15.000
Kalimanggis
  15.000
Karangkancana
  15.000
Kramatmulya
  14.500
Kuningan
  12.500
Lebakwangi
  15.000
Luragung
  15.000
Maleber
  15.000
Mandiracan
  15.000
Nusaherang
  15.000
Pancalang
  15.000
Pasawahan
  15.000
Salajambe
  15.000
Sindangagung
  15.000
Subang
  15.000
Kab. Majalengka
Argapura
  14.500
Banjaran
  15.000
Bantarujeg
  15.000
Cigasong
  15.000
Cikijing
  15.000
Cingambul
  15.000
Dawuan
  15.000
Jatitujuh
  15.000
Jatiwangi
  15.000
Kadipaten
  15.000
Kertajati
  15.000
Lemahsugih
  15.000
Leuwimunding
  15.000
Ligung
  15.000
Majalaya
  15.000
Majalengka
  12.500
Palasah
  15.000
Panyingkiran
  15.000
Rajagaluh
  15.000
Sindangwangi
  15.000
Sukahaji
  15.000
Sumberjaya
  15.000
Talaga
  15.000
Kab. Purwakarta
Babakancikao
  12.000
Bojong
  12.000
Bungursari
  12.000
Campaka
  12.000
Cibatu
  12.000
Darangdan
  12.000
Jatiluhur
  12.000
Kiarapedes
  12.000
Maniis
  12.000
Pasawahan
  12.000
Plered
  12.000
Pondoksalam
  12.000
Purwakarta
  10.500
Sukasari
  12.000
Sukatani
  12.000
Tegalwaru
  12.000
Wanayasa
  12.000
Kab. Subang
Binong
  13.500
Blanakan
  13.500
Ciasem
  13.500
Cibogo
  13.500
Cijambe
  13.500
Cikaum
  13.500
Cipeundeuy
  13.500
Cipunagara
  13.500
Cisalak
  13.500
Compreng
  13.500
Jalan Cagak
  13.500
Kalijati
  13.500
Legonkulon
  13.500
Pabuaran
  13.500
Pagaden
  13.500
Pamanukan
  13.500
Patokbeusi
  13.500
Purwadadi
  13.500
Pusakanagara
  13.500
Sagalaherang
  13.500
Subang
  11.000
Tanjungsiang
  13.500
Kab. Sukabumi
Bantargadung
  12.000
Bojong Genteng
  12.000
Caringin
  12.000
Cibadak
  12.000
Cibitung
  12.000
Cicantayan
  12.000
Cicurug
  12.000
Cidadap
  12.000
Cidahu
  12.000
Cidolog
  12.000
Ciemas
  12.000
Cikakak
  12.000
Cikembar
  12.000
Cikidang
  12.000
Ciracap
  12.000
Cireunghas
  12.000
Cisaat
  12.000
Cisolok
  12.000
Curugkembar
  12.000
Gegerbitung
  12.000
Gunung Guruh
  12.000
Jampang Kulon
  12.000
Jampang Tengah
  12.000
Kabandungan
  12.000
Kadudampit
  12.000
Kalapa Nunggal
  12.000
Kalibunder
  12.000
Kebonpedes
  12.000
Lengkong
  12.000
Nagrak
  12.000
Nyalindung
  12.000
Pabuaran
  12.000
Parakan Salak
  12.000
Parung Kuda
  12.000
Pelabuhan Ratu
  12.000
Purabaya
  12.000
Sagaranten
  12.000
Simpenan
  12.000
Sukabumi
    9.500
Sukalarang
  12.000
Sukaraja
  12.000
Surade
  12.000
Tegal Buleud
  12.000
Waluran
  12.000
Warung Kiara
  12.000
Kab. Sumedang
Buahdua
  18.500
Cibugel
  18.500
Cimalaka
  18.500
Cimanggu
  18.500
Cisarua
  18.500
Cisitu
  18.500
Conggeang
  18.500
Darmaraja
  18.500
Ganeas
  18.500
Jatigede
  18.500
Jatinangor
  18.500
Jatinunggal
  18.500
Pamulihan
  18.500
Paseh
  18.500
Rancakalong
  18.500
Situraja
  18.500
Sukasari
  18.500
Sumedang
  14.500
Sumedang Selatan
  15.000
Sumedang Utara
  15.000
Surian
  18.500
Tanjungkerta
  18.500
Tanjungmedar
  18.500
Tanjungsari
  18.500
Tomo
  18.500
Ujungjaya
  18.500
Wado
  18.500
Kab. Tasikmalaya
Bantarkalong
  17.000
Bojongasih
  17.000
Bojonggambir
  17.000
Ciawi
  17.000
Cibalong
  17.000
Cigalontang
  17.000
Cikalong
  17.000
Cikatomas
  17.000
Cineam
  17.000
Cipatujah
  17.000
Cisayong
  17.000
Culamega
  17.000
Gunung Tanjung
  17.000
Jatimanis
  17.000
Jatiwaras
  17.000
Kadipaten
  17.000
Karangjaya
  17.000
Karangnunggal
  17.000
Leuwisari
  17.000
Mangunreja
  17.000
Manonjaya
  17.000
Padakembang
  17.000
Pagerageung
  17.000
Pancatengah
  17.000
Parungponteng
  17.000
Puspahiang
  17.000
Rajapolah
  17.000
Salawu
  17.000
Salopa
  17.000
Sariwangi
  17.000
Singaparna
  14.000
Sodonghilir
  17.000
Sukahening
  17.000
Sukaraja
  17.000
Sukaraja
  17.000
Sukarame
  17.000
Sukaratu
  17.000
Sukaresik
  17.000
Tanjungjaya
  17.000
Taraju
  17.000
Kota Bandung
Andir
    9.000
Arcamanik
    9.000
Astanaanyar
    9.000
Babakan Ciparay
    9.000
Bandung
    9.000
Bandung Kidul
    9.000
Bandung Kulon
    9.000
Bandung Wetan
    9.000
Batununggal
    9.000
Bojongloa Kaler
    9.000
Bojongloa Kidul
    9.000
Cibeunying Kaler
    9.000
Cibeunying Kidul
    9.000
Cibiru
    9.000
Cicadas
    9.000
Cicendo
    9.000
Cidadap
    9.000
Coblong
    9.000
Kiaracondong
    9.000
Lengkong
    9.000
Margacinta
    9.000
Rancasari
    9.000
Regol
    9.000
Sukajadi
    9.000
Sukasari
    9.000
Sumurbandung
    9.000
Ujungberung
    9.000
Kota Banjar
Banjar
  17.500
Langensari
  17.500
Pataruman
  17.500
Purwaharja
  17.500
Kota Bekasi
Bekasi
    7.000
Bantargebang
    7.000
Bekasi Barat
    7.000
Bekasi Selatan
    7.000
Bekasi Timur
    7.000
Bekasi Utara
    7.000
Jatiasih
    7.000
Jatisampurna
    7.000
Medan Satria
    7.000
Mustika Jaya
    7.000
Pondok Gede
    7.000
Pondok Melati
    7.000
Rawalumbu
    7.000
Kota Bogor
Bogor
    7.000
Bogor Barat
    7.000
Bogor Selatan
    7.000
Bogor Tengah
    7.000
Bogor Timur
    7.000
Bogor Utara
    7.000
Tanah Sareal
    7.000
Kota Cimahi
Cimahi
  10.000
Cimahi Selatan
  10.000
Cimahi Tengah
  10.000
Cimahi Utara
  10.000
Kota Cirebon
Cirebon
    9.000
Harjamukti
    9.000
Kejaksan
    9.000
Kesambi
    9.000
Lemahwungkuk
    9.000
Pekalipan
    9.000
Cirebon Barat
    9.000
Kota Depok
Depok
    7.000
Beji
    7.000
Cimanggis
    7.000
Limo
    7.000
Pancoran Mas
    7.000
Sawangan
    7.000
Sukmajaya
    7.000
Cibubur
    7.000
Kota Sukabumi
Baros
    9.000
Cibeureum
    9.000
Cikole
    9.000
Citamiang
    9.000
Gunungpuyuh
    9.000
Lembursitu
    9.000
Warungdoyong
    9.000
Kota Tasikmalaya
Cibeureum
  12.500
Cihideung
  12.500
Cipedes
  12.500
Indihiang
  13.000
Kawalu
  13.000
Mangkubumi
  12.500
Tamansari
  12.500
Tasikmalaya
  12.500
Tawang
  13.000