Welcome

Welcome to Neyoutha For Order and Further Information, Please SMS to 08174921002

Sunday, December 29, 2013

INSYAF

Belasan tahun yang lalu, diri ini begitu terpana mendengarkan kisah hijrahnya seorang sahabat. Kisah yang sampai hari ini masih terngiang di telingaku dan melekat erat dalam relung hatiku. Saat itu ketika melihat cara berpakaiannya yang mencerminkan muslimah sejati, mendengarkan tutur katanya yang lembut dan menyejukkan, tidak sedikitpun terbersit sahabat cantikku ini memiliki masa lalu yang kelam, terbelenggu oleh perhiasan dunia tak tertahankan.

Dahulu aku selalu bertanya dalam hati, bagaimana seseorang yang tadinya sempat terjatuh dan tenggelam dalam lumpur hitam dapat dengan mudah mendapat "kenaikan pangkat" di sisi AllahSWT. Sementara aku yang sedari kecil tinggal di lingkungan aman dan hanya sesekali tersandung kerikil-kerikil kecil tak berarti, tiada bertambah iman bahkan cenderung menurun. Di hari yang lain sempat berpikiran mungkin memang aku ditakdirkan seperti ini, stagnan.

Tapi malam ini, saat aku lelah dengan takdirku, sadar akan kesombonganku, dan bersujud di hadapan-Mu di penghujung sepertiga malam yang sunyi, Engkau tunjukkan jalan  menuju-Mu. Dengan lantunan ayat-ayat indahmu yang terangkum rapi berbentuk Al-Qur'an.

Meski terlambat menyadari, kerikil-kerikil tajam kecil itulah yang perlahan dan terus menerus menggerus langkah kakiku menuju-Mu. Namun hari ini aku bersyukur diberi kesempatan untuk dapat terus melangkah meski tertatih menuju ridho-Mu dengan berusaha untuk tetap membaca, memahami dan melaksanakan seruan-Mu.

Wednesday, December 25, 2013

Bahagia itu Sederhana

Bahagia itu sederhana, Ketika di rumah sendirian merasa lapar dan belum masak tiba-tiba ingat punya sambal pecel kering pemberian tetangga sebelah. Jadilah menu makanannya nasi putih plus sambal pecel. Nikmat rasanya, apalagi sambil makan pikiran ini melayang menembus dimensi waktu sekitar 20-an tahun yang lalu. Saat- saat dimana kami semua merasa bahagia ketika sarapan yang disajikan adalah sambal kacang kering yang ditabur di atas nasi putih hangat.

Bahagia itu sederhana, ketika melihat pancaran sinar matahari keemasan memantul cantik di atas kilatan putih salju dan menghangatkan suasana. Sementara hati ini begitu malu, karena setahun yang lalu masih berprasangka pada sang surya, mengeluh panas ketika terik mentari menembus permukaan kulit, berlindung dengan berbagai perhiasan kehidupan.

Bahagia itu sederhana, Di kala segala urusan dimudahkan. Padahal beberapa minggu yang lalu diri ini merasa hampa dan tidak berdaya terpenjara keadaan. Namun Engkau bisikan jalan keluar disela-sela do'aku, lewat petikan indah ayat-ayat suci-Mu. Yang merayuku berjalan perlahan meski rasa takut masih menyelimuti. 

Bahagia itu sederhana, ketika di penghujung sepertiga malam bersimpuh dan bersujud di hadapan-Mu. Meraup air mata penyesalan ketika lupa diri. Bersyukur atas segala nikmat yang kau beri. Diberi kesempatan oleh-Mu untuk senantiasa berbenah diri. Menghimpun kekuatan agar masih tetap bisa berjalan lurus esok hari.