Sabtu, 24 Mei 2014, hari yang sangat dinantikan oleh komunitas Sekolah Dasar di Urasa. Sports day, sebuah perhalatan olahraga yang menurutku lumayan besar karena melibatkan sebut saja komunitas sekolah, karena bukan saja siswa dan guru saja yang turut serta di acara di awal musim semi ini. Keluarga juga ikut mensukseskan perayaan di sekolah, terlihat saat pagi hari ketika aku datang sudah banyak sekali tikar, tenda, kursi lipat dan perlengkapan outdoor lainnya terhampar di pinggir area perlombaan.
PELAJARAN PERTAMA : pendidikan anak merupakan tanggung jawab orangtua, sekolah dan lingkungan.
Acara yang dipersiapkan mungkin sebulan atau dua minggu sebelumnya, karena beberapa minggu terakhir ini Abimanyu-ku selalu mempraktekkan yel-yelnya di rumah. Dan hasil dari persiapan itu bisa kusebut mendekati sempurna (itu juga karena aku penganut faham tidak ada satupun disunia ini yang sempurna), baik dari segi ketepatan waktu maupun gerak gerik siswa pada saat perlombaan berlangsung.
PELAJARAN KEDUA : semua kegiatan besar ataupun kecil harus dipersiapkan dengan matang sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi.
Ketika datang jam 8.30 (acara dimulai jam 9.00) aku melihat anak-anak membawa kursi mereka masing- masing dari lantai dua dan tiga untuk kemudian disusun sesuai arahan guru- guru. Saat acara selesaipun kursi tersebut dikembalikan lagi ke dalam kelas. Dan semua anak melaksanakan pekerjaan tersebut dengan gembira.
PELAJARAN KETIGA : Berlatih mandiri dan bertanggung jawab atas diri dan perlengkapan yang digunakan sebelum acara.
Setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok "merah" dan "putih" ditandai dengan topi (setiap anak di sekolah memiliki topi yang bisa dipergunakan bolak balik) dan sebelum pertandingan berlangsung kedua kelompok yang akan bertanding secara bergantian memperdengarkan yel-yel tim mereka. Ada yang unik disini, anak- anak menyemangati tim lawan sebelum menyanyikan yel-yel mereka sendiri. Hal yang paling jarang ditemukan saat kita bertemu lawan tanding.
PELAJARAN KEEMPAT : Saling menghormati dan menghargai lawan dengan memberi semangat sehingga masing- masing bisa bertanding dan mendapatkan hasil yang terbaik.
Pertandingan anak-anak disela dengan sebuah permainan yang melibatkan orangtua dan guru. Lalu di akhir perhelatan ini, seluruh komponen sekolah bersama-sama berkeliling lapangan, menari dan menyanyikan "area folksong" sebuah lagu dan tarian sederhana di Urasa.
PELAJARAN KELIMA : sebuah tindakan merupakan pelajaran terbaik yang bisa orangtua dan guru berikan kepada anak didiknya.
Semoga bisa menjadi pelajaran berharga di kemudian hari.