Bahagia itu sederhana, Ketika di rumah sendirian merasa lapar dan belum masak tiba-tiba ingat punya sambal pecel kering pemberian tetangga sebelah. Jadilah menu makanannya nasi putih plus sambal pecel. Nikmat rasanya, apalagi sambil makan pikiran ini melayang menembus dimensi waktu sekitar 20-an tahun yang lalu. Saat- saat dimana kami semua merasa bahagia ketika sarapan yang disajikan adalah sambal kacang kering yang ditabur di atas nasi putih hangat.
Bahagia itu sederhana, ketika melihat pancaran sinar matahari keemasan memantul cantik di atas kilatan putih salju dan menghangatkan suasana. Sementara hati ini begitu malu, karena setahun yang lalu masih berprasangka pada sang surya, mengeluh panas ketika terik mentari menembus permukaan kulit, berlindung dengan berbagai perhiasan kehidupan.
Bahagia itu sederhana, Di kala segala urusan dimudahkan. Padahal beberapa minggu yang lalu diri ini merasa hampa dan tidak berdaya terpenjara keadaan. Namun Engkau bisikan jalan keluar disela-sela do'aku, lewat petikan indah ayat-ayat suci-Mu. Yang merayuku berjalan perlahan meski rasa takut masih menyelimuti.
Bahagia itu sederhana, ketika di penghujung sepertiga malam bersimpuh dan bersujud di hadapan-Mu. Meraup air mata penyesalan ketika lupa diri. Bersyukur atas segala nikmat yang kau beri. Diberi kesempatan oleh-Mu untuk senantiasa berbenah diri. Menghimpun kekuatan agar masih tetap bisa berjalan lurus esok hari.
No comments:
Post a Comment