Welcome

Welcome to Neyoutha For Order and Further Information, Please SMS to 08174921002

Tuesday, September 1, 2015

Teknologi Pasca Panen

Ketika harga komoditas turun, adalah tantangan para pemilik teknologi untuk meningkatkan daya jual.
Produk-produk mudah busuk atau "perishable food" saat panen raya pasti harganya murah. Karena memang, mereka hanya tahan beberapa hari atau bahkan berapa jam saja.
Perlunya transfer pengetahuan teknologi pasca panen dari pemilik teknologi ke petani mungkin merupakan salah satu solusi terbaik. Jadi ketika panen raya tidak terjadi hal-hal yang mubazir.
Yuk yang punya ilmu pengawetan pasca panen seperti pendinginan, pembekuan, pengalengan, pengeringan dan lain-lain di sharing jangan cuma disimpan dalam hati. Kalau memang berniat untuk membantu, mari bantu sampai ke akar tidak hanya di permukaan saja.
Tidak mudah memang, butuh waktu, tenaga, pikiran dan juga hati yang kuat, karena yang akan di rubah adalah "mindset"
Akan sulit mengubah kebiasaan membeli makanan yang sudah diawetkan dibandingkan makanan segar, namun bukankah sudah berhasil dilakukan pada berbagai komoditas di berbagai daerah seperti Malang dengan keripik apelnya, Lampung dengan keripik pisangnya, Cirebon dengan terasi udangnya bahkan waktu di Jepang sana saya makan manisan tomat yang katanya dari Indonesia. Dan saya yakin harganya tidak murah.
Saya juga sudah banyak menemukan buah kalengan, jamur kalengan, jagung kalengan apalagi ikan dan daging yang diolah dengan teknologi pengalengan di supermarket di sekitar. Bahkan gudeg jogja pun ada versi kalengannya.

No comments:

Post a Comment