Ipomoea aquatica, ternyata bahasa latinnya kangkung bagus juga ya. Kangkung ini memang makanan rakyat, kalau pernah lihat sawah kangkung pasti berpikir menanam kangkung itu mudah. Padahal memang gampang, tinggal tancap batangnya dan langsung tumbuh. Tapi itu sekarang.
Lebih dari setahun lalu membeli bibit kangkung, semangat waktu menebar benihnya, senang rasanya waktu dari bibit-bibit itu menyembul keluar calon-calon tanaman baru. Tapi cuma sampai di situ saja. Mereka tidak bertambah besar. Duh, rasanya gimana gitu, kalau bahasa kekiniannya "illfeel" kali ya. Akhirnya terlupakanlah ratusan bibit kangkung teronggok di sudut pintu.
Lho kok ratusan sih? Banyak ya? Jadi ceritanya suatu hari kami berjalan-jalan menikmati udara pagi di sekitar kompleks, melewati sawah kangkung, ladang bayam. Saya pun bilang sama si cinta, "Say, kepingin deh punya pohon kangkung di rumah, biar kalau mau masak tinggal petik, seperti waktu di Bandung dulu. Seperti biasa dengan bijaksana beliau pun menanggapi, boleh aja sayaang, cari aja bibitnya". "Yess! "dalam hati. Eh tapi maaf, sebenarnya sih percakapannya nggak romantis-romantis amat kayak yang di atas, itu cuma bumbu aja supaya terkesan asyik aja kalau suatu hari saya mau baca ulang coretan ini.
Singkat cerita kami pun menemukan warung bibit di pinggir jalan, dan ternyata ada benih kangkung. Waktu itu langsung bilang sama penjualnya kami mau membeli bibit kangkung, dan di ambilkanlah sebungkus bibit kangkung dari rak. "Pak, nggak ada yang lebih sedikit lagi?" Dahiku mulai berkerut. "Ini udah paling sedikit neng", sambut bapak tua itu. "Murah kok neng, cuma dua puluh ribu", katanya lagi. "Ya, udah pak kami ambil yang itu aja", jawab saya, sambil berfikir mau dikemanakan bibit setengah kg. Setelah membayar kamipun pergi sambil tersenyum-senyum membayangkan berapa hektar tanah yang kami harus miliki untuk bisa menanam bibit-bibit ini. Padahal kami cuma punya 2 pot ukuran 10cm x 50cm.
Hari pun berlalu semenjak kejadian kecambah yang gagal membesar, saya mulai lupa dengan bibit-bibit kangkung. Sampai beberapa bulan yang lalu akhirnya mengambil keputusan untuk mencoba kembali menebar bibit kangkung tersebut. Lima, hanya lima butir. Dan yang lolos sampai menjadi tanaman kangkung sesungguhnya hanya satu saja. Selanjutnya dari satu yang tumbuh besar hanya tinggal di potong dan disandingkan di sebelahnya.
Sebagai tambahan pengetahuan sambil mengingat-ingat pelajaran SMA berikut klasifikasi kangkung,
Kingdom : Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida;
Ordo : Solanales
Family: Convolvulaceae
Kelas: Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica
No comments:
Post a Comment