Dulu fungsi kami hanya sebagai bungkus sebuah surat yang dikirim melalui pos dengan menggunakan perangko. Beraneka ragam ekspresi manusia kami temukan saat menerima kami, para amplop yang berasal dari kerabat yang tinggal jauh dari rumah. Tersenyum, ketika kabar yang diterima adalah kabar bahagia. Tetapi kami juga melihat tangisan, saat membaca kabar duka, bahkan tak jarang ada air mata menetes sehingga kami menjadi basah.
Anak-anak memanfaatkan kami para amplop dengan cara yang berbeda, seorang anak akan membeli kami berikut kertas surat yang bergambar kartun dengan warna-warna yang ceria dan menarik, untuk kemudian bertukar dengan kawan-kawan lainnya. Jadi masing-masing anak akan mendapatkan aneka amplop dan kertas surat dengan gambar dan warna yang berbeda-beda, bahkan ada pula yang bentuknya tidak segi empat.
Kami Juga digunakan untuk mengirim lamaran pekerjaan, lengkap dengan data diri dan sertifikat lainnya. Kalau biasanya kami akan berdesak-desakan di kotak pos perusahaan, bayangkan saja bisa ribuan orang yang melamar pekerjaan ke perusahaan-perusahaan besar.
Saat menjelang Hari Raya tiba, kami banyak dijual di supermarket besar maupun di pasar tradisional untuk kemudian di isi uang, biasanya uang baru yang masih bersih dan wangi. Untuk kemudian dibagikan kepada anak-anak.
Seringkali kami menjadi saksi bisu pemberian suap dari pengusaha kotor kepada oknum petugas pemerintah untuk kelancaran usaha.Dari orangtua murid kepada guru agar anak-anak diberi nilai yang baik. Ataupun hanya sebuah bentuk gratifikasi biasa di akhir tahun.
Seringkali kami menjadi saksi bisu pemberian suap dari pengusaha kotor kepada oknum petugas pemerintah untuk kelancaran usaha.Dari orangtua murid kepada guru agar anak-anak diberi nilai yang baik. Ataupun hanya sebuah bentuk gratifikasi biasa di akhir tahun.
No comments:
Post a Comment